24 Nov 2015

Paradigma

Paradigma adalah sudut pandang atau cara melihat atau dapat juga dikatan sebagai pola pikir dalam penyikapan suatu masalah. dimana paradigma adalah ilmu karena akan memiliki landasarn

unsur unsur yang menyusun paradigma:
1. Asumsi/ Dugaan
Dugaan disini dapat dikatan benar oleh seseorang namun masih belum memiliki kepastian benar, karena masih bersifat dugaan

2.Nilai
Nilai dapat dibedakan menjadi beberapa, diantaranya : Subjek, Objek, Lokalitas. jadi ketika kita menduga pasti ada nilai didalamnya baik yang bersifat Subjek, Objek ataupun Lokalitas.

3. Model
Dalam paradigma kita akan memiliki model atau penggambaran yang umumnya bersifat Humanistik atau penggambaran manusia

4. Masalah yang diteliti
dalam paradigma tentu akan ada masalah yang muncul sehingga munculnya paradigma tersebut, dan dalam suatu masalah itu perlu diteliti terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan dan menentukan tindakan.

5. Konsep Pokok
Pada unsur ini kita membahas konsep konsep pada paradigma atau ide atau gagasan atau mental yang dinayatakan dengan simbol

6. Metode penelitian
Dalam metode penelitian ada 2 cara Yaitu Qualitatif dan Kuantitatif, dimana jika kita berbicara Kuantitatif maka kita berbicara Data, namun jika kita berbicara Quanlitatif kita berbicara Fakta dan Realita

7. Metode analisis
Metode analisis adalah tahapan paling dekat dengan akhir dimana hasil dari metode penelitian diolah sebelum menjadi kesimpulan

8. Hasil
Hasil merupakan hasil olahan dari apa yang didapat pada metode penelitian dan diolah dengan metode analisis

28 Okt 2015

Ilmu, Pengetahuan dan Bahasa

  Kali ini akan dicoba membahas sedikit pemahaman pribadi berdasarkan catatan dan analisa sendiri mengenai Ilmu, Pengetahuan dan Bahasa yang sebelumnya sudah disampaikan pada kelas B. Indonesia
 
A.  ILMU
suatu hal yang bersifat teorit (dasar dari semua teori-teori yang ada untuk dijadikan sebagai landasan atau tindakan) yang dapat dipelajari, diteliti dengan metode ontologi (hakikat teori yang membahas tentang realita atau kebenaran), epistemologi (bagaimana cara memperoleh pengetahuan dari ilmu tersebut) dan aksiologi (Guna dan fungsi dari pengetahuan tersebut). Ilmu bersifat dinamis (dapat berubah seiring perkembangan zaman) dan abstrak (universal) sehingga dapat memunculkan hipotesa (prediksi) , sintesa (penambahan) dan antitesa (penolakan).
B.  PENGETAHUAN 
Pengetahuan bersifatsifat statis (tidak berubah), konkrit (nyata), aplikatif (dapat diterapkan) dan diketahui oleh panca indra. Pengetahuan juga tak lepas dari pengalaman dimana pengalaman yang dimaksud adalah kebiasaan dalam mengenal pengetahuan tersebut dari pandangan umumnya. Dan pengetahuan memiliki relasi dengan ilmu, dimana pengetahuan sudah ada dan ilmu menyusulnya.
C.  BAHASA
Bahasa secara umum bahasa adalah alat komunikasi dan informasi. Namun secara ilmiah bahasa adalah titik pemisah antara masa pra-peradaban dengan masa peradaban, atau dengan kata lain bahasa adalah masa sebelum adanya kebudayaan dengan beragam kebudayaan saat ini. Masa pra-peradaban atau sebelum adanya kebudayaan merupakan masa dimana untuk berkomunikasi masih menggunakan simbol – simbol atau gambar.
 
Sumber tambahan :  FF-Present

11 Jun 2015

Power point Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana 2

Untuk power point diletakan di google drive, jadi mudah-mudahan dapat terbaca atau dapat di download
berikut ada Linknya: Google Drive
Sumber : annamollen

Power point Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana 1

Untuk power point diletakan di google drive, jadi mudah-mudahan dapat terbaca atau dapat di download
berikut ada Linknya: Google Drive
Sumber : annamollen

6 Jun 2015

Power Point Pendapatan Nasional

Untuk power point diletakan di google drive, jadi mudah-mudahan dapat terbaca atau dapat di download
berikut ada Linknya: Google Drive
Sumber : annamollen

Power Point Pasar Monopoli dan Oligopoli

Untuk power point diletakan di google drive, jadi mudah-mudahan dapat terbaca atau dapat di download
berikut ada Linknya: Google Drive
Sumber : Staff Gunadarma

5 Jun 2015

Power Point Struktur Pasar

Untuk power point diletakan di google drive, jadi mudah-mudahan dapat terbaca atau dapat di download
berikut ada Linknya : Google Drive
sumber : Link

Power Point Uang, Bang dan Penciptaan Uang

Untuk power point diletakan di google drive, jadi mudah-mudahan dapat terbaca atau dapat di download
berikut ada Linknya : Google Drive
sumber : STIENU Jepara

18 Apr 2015

Struktur Pasar

STRUKTUR PASAR
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis, dan Pasar Oligopoli:

Pasar Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Ø Setiap perusahaan adalah “pengambil harga”
Artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Adapun perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
Ø Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Artinya sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut. Produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan tersebut.
Ø Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama
Artinya bahwa barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.
Ø Banyak perusahaan dalam pasar
Artinya karena jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.
Ø Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar
Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di pasar.
Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna yaitu :
· Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
· Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
· Membatasi pilihan konsumen
· Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
· Distribusi pendapatan tidak selalu merata
PASAR MONOPOLI
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Ø Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Artinya bahwa barang-barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain.
Para pembeli tidak punya pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syrata jual beli.
Ø Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip”
Artinya barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam perekonomian, begitu pula dengan kegunaannya.
Ø Menguasai penentuan harga
Artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.
Ø Mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan.
PENETAPAN HARGA PASAR MONOPOLI
Monopoli bisa terjadi karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar. Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers to Entery.
Halangan masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu :
Alasan teknis (technical barriers to entery)
Ditinjau dari segi teknis, memang ada perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar tetapi terhambat secara teknis. Biasanya produksi untuk barang yang bersangkutan mencirikan biaya marjinal yang semakin menurun, dan level output yang memberikan biaya minimum sangat besar sekali. Debgan demikian teknologi produksi yang efisien adalah yang berskala besar saja, sedang yang beroperasi dengan skala kecil sangat tidak efektif. Modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat besar.
Karena alasan hukum atau undang – undang (legal barriers to entery)
Kebanyakan monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau undang – undang, bukan karena alasan teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan paten.
Menciptakan Halangan Masuk Pasar
Secara umum halangan masuk pasar bisa dibedakan antara halangan yang bersifat eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas yaitu halangan teknis dan hukum termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan ada pula halangan yang diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan menciptakan produk – produk atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan. Teknik ini tidak sampai bocor pada perusahaan pesaing.
Laba Monopoli
Laba ini selalu positif sepanjang harga pasar lebih besar dari biaya total rata – rata (average total cost, ATC). Karena dalam pasar monopoli tidak ada perusahaan yang keluar atau masuk pasar, maka laba monopoli ini bisa diperoleh tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga dalam jangka panjang. Laba monopoli yang diterima dalam jangka panjang ini oleh beberapa pakar ekonomi disebut juga dengan sewa monopoli (monopoly rents). Yaitu jumlah pengembalian terhadap faktor yang memungkinkan adanya monopoli tersebut.
Posisi Keseimbangan
Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di pasar, maka kurve permintaannya juga kurve permintaan pasar. Kurve permintaan pasar turun dari kiri atas ke kanan bawah berarti produsen bisa mempengaruhi harga pasar dengan jalan menaik-turunkan produksinya.
Perbedaan monopoli dibanding persaingan sempurna antara lain :
Ø bisa menentukan outputnya
Ø bisa menentukan harga jual
Ø ekuilibrium perusahaan = ekuilibrium pasar
PASAR OLIGOPOLI
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
a. Jumlah perusahaan sangat sedikit
Pasar oligopoli hanya terdiri dari kelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari perusahaan oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mengusai sebagian besar pasar oligopoli dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Pasar oligopoli di sini mempunyai sifat yang khusus yaitu saling mempengaruhi satu sama lain.
b. Barang yang diproduksikan adalah barang “standart” atau barang berbeda corak.
Dalam pasar oligopoli di sini menghasilkan barang standart pasar yang bersifat seperti dijumpai dalam industri penghasil bahan mentah seperti industri baja dan aluminium / industri bahan baku seperti industri semn dan bahan bangunan
c. Kekuatan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Kekuatan menentukan harga menjadi lebih terbatas, bila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu singkat akan menarik pembeli. Tetapi bila perusahaan dalam pasar oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
d. Hambatan untuk masuk ke industri cukup tangguh.
Terdapat hambtaan yang cukup kuat yang menghalangi perusahaan yang baru untuk memasuki pasar oligopoli antara lain :
o Hak paten
o Modal yang terlalu besar
o Perusahaan
o Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu promosi secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua (2) tujuan antara lain : menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama
Macam Oligopoli
1. Oligopoli dengan diferensiasi produk
Setiap perusahaan dengan merek-merek khusus tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurve permintaan perusahaan bisa digambarkan secara mandiri posisinya (antara D1 dan D2).
2. Oligopoli tanpa deferensiasi produk
Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus. Dengan demikian kurve permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan / tidak bisa dianalisa.
Output dan Harga dalam Oligopoli
a. Dalam kasus deferensiasi yang cukup kuat, produsen akan berhati-hati dan menganggap kurve permintaan paling rendah (D1), sehingga ia bisa menentukan posisi optimum pada tingkat output Q* dan harga P*
b. Kurve permintaan perusahaan dimisalkan berapa persen (%) tertentu (misal 30%) dari kurve permintaan pasar.
c. Kasus Kinked Demand (kurve permintaan yang patah). Asumsi yang digunakan bila produsen menurunkan harga akan diikuti produsen lain, bila harga dinaikkan tidak diikuti perusahaan lain. Hal ini berarti perilaku produsen dipengaruhi produsen lain, yang menimbulkan implikasi sbb:
1) Tendensi bagi para produsen oligopoli untuk bekerjasama di bidang penentuan harga.
2) Tendesi bagi para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam bentuk persaingan lain (misal mutu).
Oligopoli dan Kesejahteraan Masyarakat
Efek negatif oligopoli adalah :
a. Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
b. Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.
c. Kemungkinan adanya “eksploitasi” terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC); seperti kasus monopoli.
d. Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro.
Kebaikan Oligopoli
Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
Cara mengatasi efek negatif dari pemerintah al :
a. Menekan hambatan perusahaan yang mau masuk
b. Diadakan UU melarang kerjasama antara perusahaan oligopoli baik secara diam-diam/terbuka.
c. Merubah struktur pasar oligopolitis dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan yang ada.

Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tak sempurna. Teori pasar persaingan monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan pasar sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari strukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna (dicirikan dengan banyak perusahaan yang berpartisipasi di pasar, tanpa batasan masuk industri yang serius) tetapi perusahaan yang berpartisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda karakteristik.
Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan deferensi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa mencerminkan perbedaan yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai contohnya perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk ataupun kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, loasi perolehan komoditas, pelayanan dan sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restaurant dan banyak komoditas makanan adalah contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
B.        Ciri-ciri pasar persaingan Monopolistik
1.      Terdapat cukup banyak pengusaha
Dalam pasar persaingan monopolistis , terdapat cukup banyak pengusaha , akan tetapi tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan apabila di suatu pasar terdapat banyak perusahaan , otomatis disana pasti terdapat pasar monopolistis , akan tetapi ukuran / besarnya tidak melebihi perusahaan – perusahaan yang lain. Dengan kata lain  perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu perusahaan relative sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan pasar tersebut.
2.      Barangnya bersifat berbeda corak
Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik  tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing perusahaan, karena perbedaan corak(different product)  pada produk tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
3.      Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu harga , akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli. Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan oleh barang yang dihasilkan bersifat  berbeda corak (different product). Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai  product perusahaan satu dan kurang menyukai produk  perusahaan yang lain. Maka apabila ia menaikkan harga barang produksinya , ia akan tetap memiliki pelanggan , walaupun tidak sebanyak pada waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya , apabila perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya , tidaklah mudah untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang setia dengan produk yang telah lama ia pakai , walaupun harganya relatif agak mahal.
4.      Produsen lain mudah memasuki pasar
Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:
1.        Karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2.        Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran.dan mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat pelanggan , dan dengan promosi tersebut , perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang tersebut.
5.      Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan , yaitu barang yang bersifat  beda corak dengan barang yang sudah tersedia di pasaran , dan mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan harga ( non price competition) . Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain barang , melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat penjualan yang menarik.

C.       Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persainagn sempurna.
1.      Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.
2.      Pemaksimuman keuntungan jangka panjang
Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada dua penyebab ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:
a.       Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)
b.      Kapasitas berlebih (Excess Capacity)
Jika perusahaan menderita kerugian minimum, maka ia akan keluar dari pasar. Akibatnya, jumlah perusahaan dalam pasar semakin sedikit sehingga jumlah permintaan yang dihadapi perusahaanperusahaan yang masih ada menjadi lebih besar. Kejadian keluarnya perusahaan dari pasar akan berlangsung terus sampai perusahaan memperoleh keuntungan normal. Dalam keadaan seperti ini tidak ada lagi perusahaan yang masuk ke pasar dan juga tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Inilah yang disebut keseimbangan jangka panjang perusahaan persaingan monopolistik.
D.       Corak Pasar Persaingan Monopolistik
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasar persaingan monopolistic itu berbeda dengan pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Oleh sebab itu terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistik.
1.        Efesiensi dan Diferensiasi Produksi
Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan  dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistik. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.
2.        Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek dapat mendorong pada kegiatan pengembangan teknologi dan inovasi. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
3.        Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga yang dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat dilakukan dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi penjualan.
4.        Promosi Penjualan Melalui Iklan
Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan merupakan suatu bagian penting dari usaha memasarkan hasil produksi. Tujuan membuat iklan adalah untuk  tercapainya salah satu dari target-target berikut.
a.          Menjelaskan kepada konsumen mengenai produk yang dihasilkan.
Jenis iklan ini biasanya digunakan perusahaan ketika memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.
b.         Memberi tahu konsumen bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk terbaik.
Jenis iklan ini digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
5.        Distribusi pendapatan
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.

E.       Contoh Pasar Persaingan Monopolistik
Contoh pasar persaingan monopolistik adalah:
Penjualan sepeda motor Honda dan Yamaha
Ø  Sepeda motor keluaran Honda = irit
o    Matic    : Beat, Vario
o    Bebek   : Supra, Revo
o    Sport    : Megapro
Ø  Sepeda motor keluaran Yamaha = bertenaga
o    Matic    : Mio, Xeon
o    Bebek   : Jupiter, Vega
o    Sport    : Skorpio
Di atas adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik. Honda dan Yamaha sama-sama produsen sepeda motor. Akan tetapi kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik produk yang berbeda. Honda lebih unggul dalam urusan bahan bakar, karena iritnya bahan bakar yang digunakan. Sedangkan Yamaha lebih unggul dalam akselerasi. Selanjutnya tergantung pilihan konsumen.

F.        Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Monopolistik
Kelebihan pasar persaingan monopolistik :
1.        Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.        Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.        Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.        Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik :
1.        Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.        Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.        Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

Sumber : Struktur Pasar

Teori Fungsi Produksi

Teori Fungsi Produksi

Pengertian Definisi Produksi

Secara umum, produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output. Dalam pengertian ekonomi, produksi didefinisikan sebagai usaha manusia untuk menciptakan atau menambah daya atau nilai guna dari suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Contoh produksi adalah menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan beras, dan menjual nasi dan makanan. Contoh yang lebih modern adalah produksi pembuatan benang, produksi pembuatan kain, produksi pembuatan baju, memperdagangkan baju, produksi pembuatan kendaraan bermotor, dan produksi pembuatan computer dan sebagainya.

Tujuan produksi

Bedasarkan pada kepentingan produsen, tujuan produksi adalah untuk menghasilkan barang yang dapat memberikan laba. Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah melayani kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara umum.

Fungsi Produksi/Persamaan Produksi

Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
1. berapa output yang harus diproduksi, dan
2. berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q  dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,  secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:
Q = f (C, L, R, T)
Q =  Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f  = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya perubahan pada output.
Dalam  ilmu ekonomi, Teori produksi dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi dua input variable.

Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap  konstan dalam jangka pendek  dan hanya satu faktor produksi  yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut:
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal.  Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.


Sumber : Teori Fungsi Produksi

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

A.   Prilaku Konsumen
Sebelum kita dapat mengetahui pola perilaku konsumen, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan konsumsi?. Kata konsumsi sudah tidak asing lagi bagi Anda. Bukankah saat  acara peringatan hari besar disekolah maupun dilingkungan masyarakat selalu dibentuk panitia konsumsi?. Jadi menurut anda, apakah benar jika konsumsi diartikan sebagai proses makan dan minum?
a.      Pengertian Konsumsi
          Kata  konsumsi berasal dari kata consumptio yang berarti menggerogoti hingga habis atau menghabiskan. Dengan begitu makan dan minum dapat dikategorikan sebagai kegiatan konsumsi. Namun kegiatan konsumsi bukanlah hanya mencakup makan dan minum saja, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan pakaian, tempat tinggal, transportasi dan masih banyak lagi karena kebutuhan manusia cenderung bertambah dan beragam.
Jadi, setiap tindakan manusia dalam memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Namun demikian, kita harus berhati-hati dalam menentukan apakah suatu kegiatan dalam menggunakan suatu benda tersebut termasuk kedalam lingkup konsumsi atau tidak.
Untuk melihat apakah pemakaian suatu benda termasuk kedalam lingkup konsumsi atau produksi, kita dapat melihatnya dari beberapa hal yang menjadi ciri-ciri benda konsumsi berikut.
          Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi atau benda yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Seperti kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar matahari pagi dan mandi di sungai bukan kegiatan konsumsi karena benda itu didapat secara gratis.
Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti penggunaan ge rgaji, cangkul, mesin-mesin, dan barang-barang modal lainnya yang bertujuan menambah faedah benda tidak dikategorikan ke dalam kegiatan konsumsi.
1.         Manfaat nilai atau jumlah barang yang digunakan tersebut akan habis sekaligus atau berangsur-angsur.
a.    Barang yang nilai gunanya dihabiskan secara berangsur-angsur.
Contohnya Pakaian, sepatu dan televisi
b.    Barang yang nilai gunanya dihabiskan sekaligus.     
Contohnya Makanan, minuman dan obat-obatan.
2.         Tujuan Kegiatan Konsumsi
Coba jelaskan, apa tujuan kamu makan, minum, berpakaian, menonton TV, atau piknik ke pantai? Jawabannya tentu adalah untuk memenuhi kebutuhan. Makan, minum, dan berpakaian adalah untuk memenuhi kebutuhan fisik secara langsung.
Sedangkan menonton TV dan piknik adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Kedua jenis kebutuhan tersebut dipenuhi secara langsung oleh benda konsumsi. Artinya, benda konsumsi tersebut secara langsung kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan. Selain untuk tujuan konsumsi (menghabiskan kegunaanya), suatu benda juga  dipergunakan sebagai benda produksi. Sebagai contoh, Pak Amir memiliki mobil. Pada hari Senin sampai Jumat, mobil tersebut dipergunakan untuk oleh Pak Amir untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, mobil tersebut khusus digunakan untuk keperluan keluarga, seperti berbelanja ke pasar, piknik,  atau jalan-jalan ke mal. Pada hari Sabtu dan Minggu mobil tersebut digunakan untuk kegiatan konsumsi. Namun penggunaan mobil tersebut dari hari Senin sampai dangan Jumat bukanlah untuk tujuan konsumsi, melainkan untuk tujuan menghasilkan uang dan berperan sebagai benda produksi.
3.         Pola Perilaku Konsumen
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen yang satu dengan lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaannya dalam mengkonsumsi suatu barang.
Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan– tindakan tersebut.
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakini akan memberikan kepuasan meksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
4.         Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal
Pendekatan kardinal juga disebut sebagai pendekatan marginal utility.  Pendekatan Kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur/dikuantifikasi dengan satuan tertentu, seperti uang, jumlah atau buah.
Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi, semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen.Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimukan kepuasaannya dengan pendapatan yang dimilikinya.
Beberapa pakar ekonomi telah mengembangkan gagasan mengenai konsep nilai guna. Seperti dari hasil penelitian Herman Heinrich Gossen mengenai nilai guna total (Total Utility) dan nilai guna marjinal (Marjinal Utility) yang terkandung dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
Ø  Hukum Gossen I
Menurut penelitian Herman Heinrich Gossen, Pemenuhan kebutuhan Akan  suatu barang dilakukan secara terus menerus, kenikmatan dari mengkonsumsi barang tersebut mula-mula semakin  tinggi, namun setiap tambahan satu unit barang akan membuat tambahan  kenikmatan  menurun sampai akhirnya akan mencapai titik jenuh (mencapai titik nol).
Ø  Hukum Gossen II
Mengingat sumber daya yang terbatas, pemenuhan kebutuhan primer akan lebih tinggi tingkat kepuasaannya daripada pemenuhan kebutuhan sekunder. Demikian pula pemenuhan kebutuhan sekunder lebih tinggi tingkat kepuasaan/kegunaannya daripada kebutuhan mewah atau kebutuhan tersier.
Ø  Pendekatan Ordinal
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titiktitik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4 (empat) asumsi, yakni :
ü  Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
ü  Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
ü  Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
ü  Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
5.         Karakteristik Kurva Indiferensi
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
ü  Memiliki kemiringan yang negatif Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
ü  Tidak dapat berpotongan Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.
ü  Cembung terhadap titik nol

B.   Perilaku Produsen
Dahulu pada zaman purba , barang - barang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat diambil begitu saja dari alam tanpa mengeluarkan pengorbanan yang berarti. Hal ini dapat berlangsung karena barang yang tersedia jauh melebihi yang diperlukan penduduk pada zaman itu. Belum lagi kenyataan bahwa pada saat itu kebutuhan manusia masih sangat sederhana.
Namun, setelah mengalami perubahan – perubahan zaman yang memicu banyak terjadinya perubahan dalam berbagai bidang, manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa barang yang mereka butuhkan jauh melampaui sumber daya alam yang ada. Bahkan seringkali barang yang mereka butuhkan dari alam tidak dapat langsung mereka gunakan melainkan harus melalui proses produksi. Jadi, apakah  yang dimaksud dengan produksi?
1.    Pengertian Produksi
Produksi dapat kita lihat dimana saja. Produksi yang paling sederhana adalah seseorang membuka salon kecantikan di rumahnya. Ia sudah dapat mendapat penghasilan dari salonnya tersebut. Inilah yang dimaksud dengan produksi, seseatu yang berkaitan dengan penambahan nilai guna suatu objek. Nilai guna yang ditambahkan dalam contoh diatas adalah bagaimana sebuah rumah tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal namun dapat berfungsi juga untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya.
2.    Tujuan Produksi
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan produksi mempunyai tujuan yang meliputi:
- atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen 
-Meningkatkan nilai guna barang atau jasa.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
-Memperoleh  keuntungan sebesar - besarnya. 
-Memperluas lapangan usaha.
-Menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
-Memenuhi kebutuhan rumah tangga produksi maupun rumah konsumsi 
-Memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat. 
-Memacu tumbuhnya usaha produksi lain sehingga dapat menyerang pengangguran.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat atau pendapatan Negara.
- Memproduksi barang-barang ekspor berarti meningkatkan sumber devisa Negara.

3.    Faktor – faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur -  unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi. Unsur – unsur ini meliputi Sumber Daya Alam, tenaga manusia, modal, dan kewirausahaan. Semua unsur – unsur tersebut dinamakan faktor produksi. Jadi, Faktor produksi adalah semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar barang dan jasa.
4.    Faktor Produksi Sumber Daya Alam ( Natural resources)
Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam dan dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Data Alam disini meliputi segala sesuatu yang ada dalam Bumi, seperti:
-Tanah             
-Tumbuhan
-Hewan
-Air
-Dsb
5.    Faktor Produksi Tenaga Kerja ( Labour )
Tenaga kerja yang dimaksudkan disini adalah semua tenaga manusia termasuk kemampuan fisik, mental, keterampilan dan keahlian yang dapat disumbangkan untuk memngkinkan dilakukannnya proses produksi barang atau jasa. Tenaga kerja menurut kemampuannya di bedakan menjadi:
-Tenaga kerja terdidik (Skilled Labour)
Adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contohnya akuntan, guru, dokter, peneliti,dan pengacara.
-Tenaga kerja terlatih (Trained labour)
Adalah tenag kerja yang memperoleh keahliandari pengalaman dan keahlian. Contohnya sopir, teknisi, montir,dan tukang kayu.
-Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour)
Adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekutan jasmani  daripada pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Contohnya tukang sapu, pemulung, buruh tani, buruh kasar dan pesuruh.
6.    Faktor Produksi Modal (Capital)
Dalam hal ini modal bukan hanya berupa uang, namun modal yang dimaksudkan disini adalah barang – barang modal maupun uang yang digunakan untuk memproduksi barang lebih lanjut.
Sebagai contoh, nelayan tidak dapat mengambil ikan dengan uang namun uang dapat digunakan untuk membeli jala yang dapat digunakan untuk mngambil ikan. Jadi, terbukti bahwa selain modal dalam bentuk uang, kita juga membutuhkan apa yang dinamakan barang – barang modal.
7.    Faktor Produksi Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Faktor ini mengambil peranan penting dalam proses produksi. Hal ini disebabkan karena walaupun factor tanah sudah tersedia, modal sudah dimiliki, tenaga kerja lengkap dan siap melaksanakan tugas masing – masing, tetapi jika tidak dipimpin dan di organisasi oleh seorang yang ahli dan berpengalaman maka apa yang direncanakan tidak akan tercapai. Maka dari itu, seorang pengusaha harus memiliki keahlian untuk menunjang bakat dan kemampuannya.
Pengusaha sebagai pemicu proses produksi harus memliki kemampuan untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor  - faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Sebagai contoh, ada dua Negara yang memiliki tiga factor produksi yang sama (SDA, tenaga kerja, dan modal), tetapi hanya salah satu diantaranya berproduksi lebih baik karena ia memiliki kapasitas entrepreneurship yang lebih baik daripada Negara yang lain.
 

8. Pola Perilaku Produsen
a. Produksi jangka pendek
Produksi jangka pendek berarti terdapat satu faktor produksi yang bersifat tetap sedangkan faktor produksi lainnya bersifat variabel (berubah - ubah). Dalam hal ini jangka pendek dan jangka panjang tidak terkait dengan lamanya waktu yang digunakan dalam proses produksi suatu barang, tetapi lebih kepada sifat factor produksi yang digunakan.
1.    Fungsi Produksi
Adalah hubungan teknis antara factor produksi dengan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Produk sebagai output  dari proses produksi sangat tergantung pada faktor produksi sebagai input dalam proses produksi tersebut. Hubungan antara faktor produksi dengan produk dapat digambarkan sebagai berikut :
ü  Input:
a.    SDA
b.    SDM
c.    Modal
d.    Pengusaha
ü  Output :
a.    Barang dan Jasa

Apabila salah satu factor produksi sebagai input mengalami perubahan, maka output akan berubah sesuai dengan besar kecilnya pengaruh factor produksi yang bersangkutan terhadap outputnya.
2.    Hukum Tambahan Hasil yang Menurun (The Law of Diminishing Return)
Hukum ini menggambarkan apabila factor produksi yang dapat diubah jumlahnya misalnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Akan tetapi sesudah mencapai tingkat tertentu, produksi tambahan akan makin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum kemudian menurun.
Dalam produksi jangka pendek, salah satu factor produksi bersifat tetap, sedangkan fakor produksi lainnya variable. Dalam hal ini akan  dijumpai kenaikan produksi total yang akan berkurang seiring dengan pertambahan faktor produksi variable ditambah secara terus menerus.

b.  Produksi Jangka Panjang
Produksi dalam jangka panjang bukan berarti proses produksi yang dilakukan membutuhkan waktu yang panjang. Jangka panjang yang dimaksudkan dalam artian ini adalah semua variable yang digunakan dalam produksi berubah – ubah.
1.    Perilaku Produsen yang Mengutamakan Kepentingan Masyarakat
Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis tergantung pada etos kerja dan etika para pelaku bisnis. Selain emngejar keuntungan, pelaku bisnis juag perlu menanamkan kepercayaan kepada pelanggan. Perhatikan contoh kasus berikut :
Sebuah butik membuat baju yang dipesan pelanggannya. Agar tidak mengecewakan pelanggannya, ia membeli bahan berkualitas di pasar tradisional Tanah Abang. Untuk mengerjakannya, diserahkan pada dua orang pegawainya yang sudah profesional. Setelah jadi baju itu dijualnya dengan harga yang pantas.

Sumber : Prilaku Konsumen dan Produsen