Penalaran induktif adalah penarikan suatu kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau kejadian yang bersifat khusus.
Contoh :
- jika air dimasukan kedalam gelas, bentuknya akan menyerupai gelas.
- jika air dimasukan kedalam cangkir, bentuknya akan menyerupai cangkir.
- jika air dimasukan kedalam cawan, bentuknya akan menyerupai cawan
- jadi, sifat air adalah mengikuti wadahnya.
pada premis 1, 2, dan 3 merupakan suatu fakta fakta pendukung yang bersifat khusus, dan pada premis 4 menunjukan kesimpulan yang bersifat umum. dan pada titik ini akal kita melakukan suatu penyimpulan dari ketiga fakta pendukung sebelumnya yang mengakibatkan kita membuat suatu kesimpulan yang universal.
Penlaran sendiri memiliki beberapa bentuk, diantaranya :
- Generalisasi (bertolak dari fenomena individual)
- Analogi (perumpamaan)
- Hubungan klausa
Contoh generalisasi :
- Untuk menjadi Tekhnisi handal dibutuhkan pendalaman teori dan pengalaman yang memadai.
- Untuk menjadi Analis handal dibutuhkan pendalaman teori dan pengalaman yang memadai.
- Untuk menjadi seseorang yang gandal dibutuhkan pendalaman teori dan pengalaman yang memadai.
Contoh analogi :
- Hendra adalah lulusan Universitas Gunadarma, Hendra adalah orang yang cerdas
- Alam adalah calon lulusan Universitas Gunadarma, Maka Alam adalah calon orang yang cerdas.
Contoh hubungan klausa :
- Sebab - Akibat :
Mahasiswa Universitas Gunadarma adalah orang cerdas, karena tekun dan rajin dalam proses belajar.
- Akibat - Sebab :
Mahasiswa tidak kunjung lulus disebabkan tidak tekun dalam proses belajar
- Akibat - Akibat :
Sepulang dari pasar jalan becek karena hujan, Ibu beranggapan jemuran di depan rumah akan basah karena hujan.
15 Mar 2016
Penalaran Induktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar