18 Apr 2016

How To Read A Person Like A Book

Kali ini saya akan mencoba meresensikan suatu buku yang berjudul "How To Read A Person Like A Book" (Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku) yang sedikit banyak merubah kehidupan saya...

Judul Buku : Membaca Pikiran Orang Seperti Membaca Buku
Penulis : Gerald I. Neirenberg
Penerbit : Think Yogyakarta
Tahun : 2007

Kepengarangan :
Gerald Irwin Nierenberg adalah seorang lawyer dari Amerika yang lahir pada 27 July 1923 dan wafat pada 19 September 2012. Dia adalah seorang Author dan ahli dalam negosiasi dan strategi komunikasi. Majalah Forbes pernah mencantumkan namanya sebagai "The Father of Negotiation Training" atau Bapak Pelatihan Negosiasi

Sinopsis :
Bahasa tubuh merupakan aktivitas yang tidak akan pernah terlepas dari keseharian seseorang. Bahkan, dalam bahasa verbal sekalipun, bahasa tubuh hampir selalu mengiringinya. Sehingga, orang yang mempunyai kemampuan meraba dan memahami makna bahasa tubuh, layaknya ia memahami pikiran, keinginan dan bahkan perasaan orang lain.
Banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh jika kita mempelajari dan memahami bahasa tubuh yang disampaikan seseorang, baik disertai ucapan maupun tidak. Kita akan bisa mengetahui pikiran, perasaan, keinginan, harapan, tujuan, motivasi dan apa saja yang berada dibalik suatu aktivitas bahasa tubuh seseorang. Pendek kata, kemampuan memahami pikiran orang lain bisa dengan cara mengasah kemampuan memahami bahasa tubuhnya.
Buku ini mengajarkan teknik-teknik sederhana memahami pikiran orang lain dengan cara menerjemahkan gerakan-gerakan bahasa tubuhnya -semudah saat kita tengah membaca sebuah buku yang menarik

Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi, Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal hal umum dan menuku kepada hal hal yang khusus atau hal hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal hal yang kongkrit.

Macam-macam penalaran deduktif diantaranya : 

a. Silogisme 
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

b. Entimen 

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. 

Jadi secara garis besar penalaran deduktif diakukan dengan melalui beberapa tahap, dimulai dari sesuatu yang bersifat umum dan sudah tidak terbantahkan hukumnya, dan dikaitkan dengan objek lain yang memiliki singgungan dengan hukum tersebut.
Contoh :
Semua manusia pasti akan meninggal dunia (P)
Einstein adalah manusia (P)
Einstein pasti akan meninggal dunia

7 Apr 2016

1 Presistent, 0 Presistent, dan P Presistent

1-Persistent CSMA
Bila sebuah stasiun memiliki data yang siap dikirim, pertama-tama stasiun akan mendengarkan saluran untuk melihat apakah ada yang sedang melakukan transmisi
pada saat itu pada saluran tersebut
• Bila ternyata saluran sibuk, stasiun menunggu sampai saluran itu bebas
• Ketika diketahui saluran bebas, maka stasiun mulai mentransmisikan frame
• Bila terjadi tabrakan, stasiun akan menunggu dalam selang waktu random dan memulai kembali untuk mengirimkan frame-frame tadi
• Protokol seperti itu disebut 1-persistent karena stasiun melakukan transmisi dengan probabilitas 1 setiap protokol tersebut menemukan saluran yang bebas.


P-Persistent CSMA
Ketika sebuah stasiun berada dalam keadaan siap kirim, stasiun mengamati saluran
• Bila saluran dalam keadaan kosong, maka stasiun melakukan transmisi dengan probabilitas p, Dengan probabilitas q = 1 - p, stasiun menunda sampai slot berikutnya
• Bila slot itu juga dalam keadaan idle, stasiun akan melakukan transmisi atau menundanya lagi, dengan probabilitas p dan q, Proses ini berulang sampai frame dikirimkan atau stasiun lainnya melakukan transmisi.
• Pada kasus terakhir, stasiun bertindak seperti halnya telah terjadi tabrakan (yaitu, stasiun menunggu dalam perioda waktu random dan mulai melakukan transmisi lagi)


NO N-PERSISTENT / 0-Presistent CSMA 
Ini adalah semacam trade-off antara 1 dan non-persistent CSMA mode akses. Ketika pengirim siap untuk mengirim data, ia akan mengecek terus menerus jika medium sibuk. Jika media menjadi idle, pengirim mentransmisikan sebuah frame dengan probabilitas p. Jika stasiun memilih untuk tidak mengirimkan (kemungkinan acara ini adalah 1-p), pengirim menunggu sampai slot waktu berikutnya yang tersedia dan mengirimkan lagi dengan probabilitas p yang sama. Proses ini berulang sampai frame yang dikirim atau pengirim lainnya mulai transmisi. Dalam kasus terakhir pengirim memonitor saluran, dan ketika menganggur, mentransmisikan dengan probabilitas p, dan sebagainya.


Secara Flowchart dapat digambarkan dengan :

1-Presistent


0-Presistent